memahami alternator


MEMAHAMI ALTERNATOR


Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yakni Aki, Alternator dan Regulator.
Alternator ini berfungsi bersama sama dengan Aki
untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan.

Hasil yang dihasilkan oleh alternator adalah tegangan AC
Yang kemudian dikonversi/diubah menjadi tegangan DC.

RANGKAIAN SISTEM PENGISISAN

Ke empat kabel ( soket ) dihubungkan dengan alternator di sepanjang rangkaian kelistrikan.

“B” adalah kabel output alternator yang mensuplai langsung ke aki.
“IG” adalah indikator kontak yang ada dialternator.
“S” digunakan oleh regulator untuk mengatur strum pengisian ke aki.
“L” adalah kabel yang digunakan oleh regulator untuk indikator lampu ( CHG ).

IDENTITAS TERMINAL ALTERNATOR



“S” Terminal indikator Voltase aki.
“IG” Terminal indikator strum kontak.
“L” Terminal lampu indikator.
“B” Terminal Output Alternator.
“F” Terminal tegangan langsung ( bypass ).




ALTERNATOR Assy



Alternator terdiri dari :
gabungan kutub magnet yang dinamakan Rotor.
Gulungan kawat magnet yang dinamakan stator.
Rangkaian dioda yang dinamakan rectifier.
Alat pengatur voltase yang dinamakan regulator.
Dua kipas dalam ( internal Fan) untuk menghasilkan
sirkulasi udara.

MODEL ALTERNATOR

Kebanyakan alternator menpunyai regulator
yang berada didalamnya ( IC built In), dan tipe yang lama
mempunyai regulator diluar.

Tidak seperti model yang lama,
Tipe ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan
Membuka tutup bagian atasnya.

POLI ALTERNATOR

Poli alternator diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor.

Tipe poli tunggal atau poli PK dapat digunakan.

Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang
Menjadi bagian dari polinya.

Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan
kipas luar untuk pendinginan, alternator ini mempunyai
2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin.


BAGIAN DALAM ALTERNATOR

Jika bagian atas altenator dibuka :
Regulator yang mengontrol tegangan output alternator.
Carbon Brush yang menempel dengan bagian atas rotor
( Slip Ring).


Rangkaian dioda (rectifier) yang mengkonversi (mengubah)
voltase AC menjadi voltase DC.

Slip Ring (bagian dari rotor) dihubungkan dengan setiap dari
Field winding.

CARBON BRUSH

Dua slip ring yang berada di setiap bagian atas rotor.
Slip ring dihubungkan dengan field winding dimana carbon brush
dapat bergerak, dan ketika arus mengalir melalui field winding
Lewat slip ring, akan ada arus magnet disekitar rotor.

2 buah arang yang diposisikan sejajar yang
akan menempel dengan slip ring.
Carbon brush disolder atau
Diikat dengan baut.

IC REGULATOR

Regulator adalah otak dari sistem pengisian.

Regulator mengatur keduanya baik itu voltase aki
dan voltase stator, dan tergantung dari kecepatan putaran mesin,
regulator akan mengatur Kemampuan kumparan rotor
untuk menghasilkan output Alternator.

Regulator dapat diganti baik itu internal regulator atau eksternal.
Dewasa ini rata rata semuanya sudah memakai internal regulator.

DIODE RECTIFIER

Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya
tegangan AC ke tegangan DC.

6 atau 8 diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC
ke tegangan DC.

Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif
Dan setengahnya lagi dalam kutub negatif.

BAGIAN DALAM ALTERNATOR

Rotor yang diantaranya terdiri dari kutub kutub magnet
yang berputar mengelilingi didalam stator. Putaran Rotor
menciptakan arus magnet disekelilingnya.

Gulungan (stator) mengembangkan tegangan yang
dikarenakan magnet yang berputar maka arus akan diinduksi
melalui terminal stator.




RANGKAIAN ROTOR

Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field
winding dan slip ring.

Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar
dan satu atau dua kipas didalamnya.

Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator
dengan putaran tali kipas mesin.

Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan
Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu
rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana
carbon brush dapat bergerak.
Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip
ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor.

Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet
yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati
slip ring.
Magnet tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan,
dan disisi lain menjadi kutub utara.

STATOR
HUBUNGAN STATOR - ROTOR

Hubungan putaran rotor berputar didalam stator :

Arus magnet alternator yang berasal dari dari putaran rotor
menginduksi tegangan kepada stator.

Kekuatan dan kecepatan dari putaran arus magnet yang
dihasilkan rotor akan berakibat terhadap tegangan induksi
kepada stator.

Stator mempunyai 3 fase gulungan yang diisolasi
kepada stator, gulungan tersebut terhubung antara
satu dengan yang lainnya.
Setiap fase ditempatkan diposisi yang berbeda
dibandingkan dengan yang lain.

Gulungan yang diisolasi itu menghasilkan
medan magnet.



RANGKAIAN DIODE - RECTIFIER

Diode digunakan sebagai penyearah tegangan.

Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan
DC sehingga aki menerima listrik yang benar.



PENGATUR TEGANGAN

Regulator akan mengatur tingkat / level
sistem pengisian tegangan.

Ketika sistem pengisian tegangan dibawah dari yang
ditentukan, regulator akan meningkatkan arus listrik tegangan,
yang akan berakibat terciptanya arus magnet yang kuat,
hasilnya akan meningkatnya output alternator.

Ketika sistem pengisisan tegangan diatas yang ditentukan,
regulator akan menurunkan arus listrik tegangan,
dan membuat arus magnet menjadi lemah,
hasilnya output alternator yang semakin Kecil.



Regulator mengatur tegangan aki, dan juga mengatur
arus yang mengalir ke rangkaian rotor.

Rangkaian rotor menghasilkan arus magnet.

Tegangan yang dihasilkan diinduksi di stator.
sumber:http://www.galerimotor.com

Rangkaian rectifier mengubah tegangan stator AC menjadi
tegangan DC yang digerakkan ole putaran mesin.

Tentang mesin pendingin

Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000 tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia, keburukannya beracun, sampai akhirnya di temukan bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.1.2 Jenis dan Tipe Mesin pendingin
Jenis dan tipe mesin pendingin disesuaikan dengan kegunaan dan daya yang dimilikinya. Misalnya AC untuk kantor-kantor besar berbeda dengan AC untuk rumah tangga. Begitu juga untuk jenis kulkas.Karena di pasaran sudah tersedia berbagai jenis dan tipe mesin pendingin.
1.2.1 Jenis-jenis Mesin Pendingin
Dari berbagai mesin pendingin yang ada, serta ditinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, yang umum kita kenal ada 4 macam mesin pendingin, antara lain :
1.2.1.1 Refrigerant

Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya bermacam-macam, dan umumnya digunakan untuk rumah tangga. Fungsinya untuk mendinginkan minuman, mengawetkan bahan makanan, menhasilkan es. Suhu untuk lemari es dipertahankan 3o -100 C

1.2.1.2 Freezer

Jenis yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas, hanya saja kapasitas lebih besar, dan suhunya lebih rendah.

1.2.1.3 Air Conditioner (AC)

Manusia selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya menjadi lebih baik dan suasana lebih nyaman. Air Conditioner adalah salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Dengan membuat keadaan menjadi lebih sejuk. Sesuai dengan namanya air conditioner berarti pengatur udara diperlukan sekurangnya 3 peraturan

a. Suhu udara

Adalah derajat panas atau dingin dari udara yang diukur dengan thermo-meter. Udara harus didinginkan untuk membuat suhu di dalam ruangan menjadi sejuk. Suhu kamar yang sejuk dan nyaman adalah 240 – 270 C

b. Kelembaban

Untuk mendapatkan udara yang sejuk dan nyaman di dalam ruangan, kita harus mengatur kelembaban udara dengan mengambil uap air dari udara atau menambahkan uap air pada udara yang mengalir di dalam ruangan. Jumlah uap air di dalam udara dinyatakan dengan %. Jadi AC selain dapat menyejukkan udara juga dapat membersihkan udara yang ada dalam ruangan. AC rumah tangga dapat dioperasikan dengan listrik satu phase pada 110 Volt atau 220 Volt. Kapasitas mulai 4.000 s/d 25.000 BTU/h.

1.2.1.4 Kipas Angin

Walaupun pada dasarnya peralatan yang satu ini tidak menghasilkan udara atau suhu yang dingin sebagaimana kulkas atau AC, tetapi putaran dan sistem kerjanya mirip dengan kerja dari kedua peralatan diatas.

BAB II

DASAR –DASAR MESIN PENDINGIN

2.1 Proses Dasar Terjadinya Dingin

Dingin merupakan hasil yang diciptakan oleh mesin pendingin terutama kulkas dan freezer. Sedangkan AC lebih ke keadaan sejuk. Proses terjadinya pendinginan yang diciptakan oleh mesin pendingin sebenarnya merupakan tiruan terjadinya dinginyang disebabkan oleh alam. Dan dingin sebenarnya merupakan suatu proses penguapan karena adanya panas akan menimbulkan udara dingin disekitarnya. Dingin terjadi karena adanya penguapan, dan penguapan berlangsung karena adanya panas.

2.2 Terjadinya Dingin Pada Ruang mesin

Proses dingin di dalam mesin pendingin karena adanya pemindahan panas. Setiap mesin pendingin mampu menghasilkan suhu dingin dengan cara menyerap panas dari udara yang ada dalam ruang pada mesin pendingin itu sendiri. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan penguapan yang begitu cepat sehingga mampu menghasilkan udara dingin. Biasanya untuk keperluan ini digunakan gas Freon. Gas ini dalam sistem pendinginan memiliki bentuk yang berubah-ubah, yaitu dari bentuk cairan menjadi bentuk gas (uap). Pada kompresor, gas yang telah berubah menjadi uap tadi takanan dan panasnya dinaikkan untuk selanjutnya uap panas yan berasal dari gas itu diturunkan atau didinginkan pada bagian kondensor sampai membentuk cairan. Kemudian sesampainya pada evaporator cairan itu diturunkan tekanannya sehingga menguap dan menyerap panas yang ada di sekitarnya. Kemudian dalam bentuk uap refrigerant tadi dihisap kembali oleh bagian kompresor dan dikeluarkan lagi seperti semula. Proses seperti ini berlangsung secara berulang. Dalam sistem mesin pendingin jumlah refrigerant yang digunakan adalah tetap, yang berubah adalah bentuknya karena adanya proses seperti diatas.

2.3 Istilah – istilah Teknik di Bidang Pendinginan

2.3.1 Tekanan

Tekanan ialah gaya yang bekerja secara vertikal pada bidang datar luas 1 cm2, oleh benda padat, cair atau gas. Pada umumnya satuannya kg/cm2.

2.3.2 Temperatur / Suhu

Suhu adalah derajat panas atau tingkat kedinginan. Ukuran suhu dinyatakan dengan angka dan angka ini disebut derajat seperti 0C (derajat Celcius), 0F(derajat Fahrenheit)

2.3.3 Kalor (Panas)

Kalor adalah energi yang diterima oleh benda, sehingga suhu benda atau wujudnya berubah. Jika kalor dilepaskan suhu benda akan turun. Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat dipindahkan, tetapi tidak dapat dihilangkan. Kalor dapat diukur meskipun kita tidak melihatnya. Satuan dari kalor joule (J), Kalori , BTU.

2.3.4 Kalor Jenis

Kalor jenis suatu zat ialah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kilo zat itu sebesar 10K atau satu derajat Kelvin. Bilangan kalor jenis dinyatakan dengan satuan K Cal/Kg 0C.

2.3.5 Panas Bebas

Umumnya, apabila memanaskan atau mendinginkan suatu benda, suhu dari benda tersebut mengalami perubahan. Panas yang mempengaruhi langsung pada suatu benda demikian disebut panas bebas.

2.3.6 Kalor Laten

Panas yang diperlukan untuk mengubah wujud zat dari padat menjadi cair, dan cair menjadi gas atau sebaliknya tanpa mengubah suhunya disebut kalor laten (panas laten). Satuan Kalor Laten : Joule, Kalori, BTU,

2.3.7 Kalor Sensibel

Kalor sensibel adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda. Satuan dalam : Joule, Kalori, atau BTU.

2.3.8 Massa Jenis

Massa sebuah benda banyaknya zat atau materi yang dikandung suatu benda satuan Kg. Massa Jenis suatu zat ialah massa zat itu dibagi volumenya pada 00C. satuannya Kg/m3, Kg/l.

2.3.9 Bahan Pendingin (Refrigerant)

Refrigerant adalah suatu zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam sirkulasi pada saluran instalasi mesin pendingin. Bahan pendingin (refrigerant) adalah suatu zat yang mudah berubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Dapat mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Untuk instalasi Refrigerator/kulkas, AC dipakai freon R-12 atau R-22 sebagai refrigerant.

2.3.10 Effek Pendinginan

Adalah kemampuan membawa kalor dari bahan pendingin atau jumlah kalor yang dapat diserap oleh 1 pound bahan pendingin waktu mulai evaporator. Satuannya dalam K Cal/Kg.

2.3.11 Kapasitas Pendinginan

Untuk menyatakan efek pendinginan, banyaknya kalori panas yang di serap dalam satuan waktu dinyatakan dengan K Cal/Jam.

2.3.12 Frost

Bila kita mendinginkan udara terus-menerus, volume uap air dalam udara menjadi kecil, dan sebagian uap air yang menyentuh pada permukaan suatu benda yang rendah suhunya akan berbentuk embun-es yang halus. Peristiwa demikian disebut Frost.

2.3.13 Dingin

Dingin adalah suhunya rendah atau tidak ada panas. Dingin adalah akibat dari pengambilan kalor. Lemari es menghasilkan dingin dengan mengambil kalori dari bagian dalamnya. Lemari es tidak dapat menghilangkan kalor, tetapi dapat memindahkan melalui bahan pendingin.

2.3.14 Tekanan Maksimum, Temperatur Maksimum

Benda gas seperti freon, bila di beri tekanan dalam silinder tertutup di bawah suhu udara bebas, menjadi uap air jenuh dan akhirnya berubah menjadi cairan melalui fase pengembunan. Akan tetapi, bila suhu naik sampai suatu derajat, gas tersebut tidak mengembun lagi sekalipun di beri tekanan. Benda gas mempunyai batas kemampuan di mana sudah tidak berdaya untuk mengubah fase gas ke fase cair. Temperatur yang terdapat pada batas tersebut disebut temperatur maksimum dan tekanan pada gas yang terjadi pada batas tersebut dikatakan tekanan maksimum.

2.4 Dasar Termodinamika

2.4.1 Hukum Pertama Termodinamika

· Perubahan kalor dapat menghasilkan usaha dari perubahan energi dalam.

· Kalor yang masuk sistem menjelma sebagai penambahan energi dalam sistem

2.4.2 Hukum Kedua Termodinamika

* Kalor tidak mungkin berpindah dari sistem yang bersuhu rendah ke sistem yang bersuhu tinggi secara spontan.
* Tidak mungkin ada sembarang proses yang dapat memindahkan panas dari satu temperatur ke temperatur lain yang lebih tinggi.
* Panas yang diserap oleh suatu sistem tidak dapat diubah seluruhnya menjadi kerja mekanik pada suatu proses melingkar, ini berarti pastilah ada panas yang terbuang ke sekeliling secara percuma.

2.4.3 Entalpy

* Entalpy dari suatu sistem didefinisikan sebagai penjumlahan energi dalam dengan selisih hasil kali tekanan dan volume.
* Entalpy dapat didefinisikan kalor total dari panas bebas dan panas laten yang terdapat pada suatu benda. Harga entalpy dinyatakan dalam satuan K Cal?Kg.

2.5 Diagram Garis Molier dan Siklus Pendinginan

2.5.1 Diagram Garis Molier

Diagram ini menggambarkan hasil penyelidikan dalam sebuah garis yang disebut garis molier, yang dapat kita manfaatkan untuk menentukan kapasitas, tenaga dan sebagainya dari tiap komponen instalasi mesin pendingin guna perencanaan.

Jika kita menggambarkan sirkulasi bahan pendingin dalam instalasi pendingin pada diagram garis molier, akan terdapat garis persegi A, B, C, D.

1.Proses Kompresi Refrigeran

Titik A menyatakan keadaan gas refrigeran yang berada di tempat kompresor menghisap bahan pendingin, yang masih rendah tekanannya (pada tingkat P). Dari titik A-B

2. Proses Pengembunan

Gas refrigeran yang masuk ke dalam kondensor garis horisontal akan berubah dari tingkat gas menjadi cair. Perubahan dari tingkat gas menjadi cair karena didinginkan (membuang panas). Dari titik B-C

3. Proses Pengembangan

Bahan pendingin yang menjadi cair pada titik C, akan turun terus sampai titik ketika mengembang dalam kabut pada tepat kedudukan pipa kapiler/klep ekspansi.

4. Proses Penguapan

Refrigeran berupa kabut yang masuk ke dalam evaporator menarik panas dari molekul gas sekitarnya, sehingga entalpy bertambah. Dari titik D-A menggambarkan pertambahan entalpy dan perubahan fase dari cair ke gas.

BABIII

BAGIAN-BAGIAN PENTING MESIN PENDINGIN

3.1 BAGIAN – BAGIAN MESIN PENDINGIN

3.1.1 KOMPRESOR

Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya adalah untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu terendah dari evaporator dan kemudian menekan/memampatkan gas tersebut, sehingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor. Jadi kerja kompresor adalah untuk

1. Menurunkan tekanan di evaporator, sehingga bahan pendingin cair di evaporator dapat menguap pada suhu yang lebih rendah dan menyerap lebih banyak panas dari sekitarnya.
2. Menghisap gas bahan pendingin dari evaporator, lalu menaikkan tekanan dan suhu gas bahan pendingin tersebut, dan mengalirkannya ke kondensor sehingga gas tersebut dapat mengembun dan memberikan panasnya pada medium yang mendinginkan kondensor.

Ada tiga macam kompresor yang banyak dipakai pada mesin-mesin pendingin yaitu :

1. Kompresor Torak, kompresinya dikerjakan oleh torak.
2. Kompresor Rotasi, kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller
3. Kompresor Centrifugal, kompresor centrifugal tidak mempunyai alat-alat tersebut kompresi timbul akibat gaya centrifugal yang terjadi karena gas diputar oleh putaran yang tinggi kecepatannya dan impeller.

Ketiga macam kompresor mempunyai keunggulan masing-masing. Pemakaiannya ditentukan oleh besarnya kapasitas, penggunaannya, instalasinya dan jenis bahan pendingin yang dipakai.

3.1. 2 KONDENSOR

Kondensor adalah suatu alat untuk merubah bahan pendingin dari bentuk gas menjadi cair. Bahan pendingin dari kompresor dengan suhu dan tekanan tinggi, panasnya keluar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor ke udara. Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin gas mula-mula didinginkan menjadi gas jenuh, kemudian mengembun berubah menjadi cair.

3.1.3 EVAPORATOR

Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap dari cair menjadi gas. Melalui perpindahan panas dari dinding – dindingnya, mengambil panas dari ruangan di sekitarnya ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke kompresor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor.

3.1.4 SARINGAN

Saringan untuk AC dibuat dari pipa tembaga berguna untuk menyaring kotoran-kotoran di dalam sistem, seperti : potongan timah, lumpur, karat, dan kotoran lainnya agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau keran ekspansi. Saringan harus menyaring semua kotoran di dalam sistem, tetapi tidak boleh menyebabkan penurunan tekanan atau membuat sistem menjadi buntu.

3.1.5 PIPA KAPILER

Pipa kapiler gunanya adalah untuk :

1. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalam pipa tersebut.
2. Mengontrol atau mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.

3.1.6 KERAN EKSPANSI

Keran ekspansi ada 2 macam

1. Automatic Expasion Valve
2. Thermostatic Expansion Valve

Thermostatic Exspansion Valve lebih baik dan lebih banyak dipakai, tetapi pada AC hanya dipakai automatic expansion valve, maka disini kita hanya akan membicarakan automatic expansion valve saja. Gunanya untuk menurunkan cairan dan tekanan tekanan evaporator dalam batas-batas yang telah di tentukan dengan mengalirkan cairan bahan pendingin dalam jumlah yang tertentu ke dalam evaporator.

3.1.7 BAHAN PENDINGIN

Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah di rubah bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Bahan pendingin diantaranya yang dewasa ini banyak dan secara umum digunakan Refrigerant-11 (R-11), R-12, R-13, R-22.

3.1.8 MINYAK KOMPRESOR

Minyak kompresor untuk mesin-mesin pendingin harus mempunyai sifat-sifat yang khusus untuk keperluan ini. Minyak kompresor dipakai untuk melindungi dan melumasi bagian-bagian yang bergerak dari kompresor. Karena dalam kenyataan minyak kompresor selalu berhubungan, bahkan bercampur dengan bahan pendingin di dalam kompresor dan mengalir bersama-sama ke semua bagian dari sistem.Minyak harus tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi dari kompresor dan tetap dapat memberikan pelumasan dan melindungi bagian-bagian kompresor yang bergerak agar jangan aus dan rusak.

3.2 ALAT – ALAT LISTRIK PADA AC

3.2.1 OPERATION CONTROL

Semua air conditioner mempunyai operation control atau kontrol panel yang terdiri dari 3 bagian :

1. Selector switch (pengatur hubungan) atau main switch. Macamnya ada 2 : Rotation Switch (putar) dan Push Switch (tekan). Fungsi dari keduanya adalah sama, untuk menjalankan fan saja atau menjalankan fan dari kompresor bersama-sama.

2. Thermostat (pengatur suhu), sering juga dinamakan Air temperatur control gunanya adalah : mengatur batas-batas suhu di dalam ruangan, mengatur lamanya kompresor berhenti, dan menghentikan, menjalankan kembali kompresor secara otomatis.

3. Ventilation control (pengatur aliran udara), ada yang berbentuk knop yang di putar atau batang yang digerakkan ke kanan/ ke kiri atau ke atas/ke bawah untuk mendapatkan kedudukan Close : tidak ada udara yang masuk atau ke luar, open : damper terbuka ke dalam untuk mengalirkan udara ke luar dari kamar, Fresh: damper terbuka ke luar, untuk mengalirkan udara segar dari luar masuk ke dalam kamar.

3.2.2 OVERLOAD MOTOR PROTECTOR (PENGAMAN MOTOR)

Dipasang untuk melindungi kompresor, yang memakai bi-metal dan heater. Bekerjanya dipengaruhi oleh amper yang terlalu besar dan panas dari motor atau kompresor. Bi-metal ini di hubungkan oleh kontak-kontak, yang dapat membuka kontaknya apabila amper yang lewat terlalu besar dan panas dari motor atau kompresor yang terlalu tinggi. Setelah lewat beberapa menit motor dan kompresor menjadi dingin, dan kontak-kontak dapat berhubungan kembali.

3.2.3 START CAPACITOR

Start capacitor direncanakan untuk dipakai dalam waktu yang singkat paling lama 3 detik dan tidak berulang-ulang. Biasanya hanya di perlukan waktu 1 detik untuk memutar motor yang besar sampai 7 hp, sangat jarang yang memerlukan waktu start sampai 3 detik. Pada kompresor hermetik, start capacitor harus dipakai dengan relay, untuk menghubungkan dan melepaskan kembali aliran listrik dari start capcitor.

3.2.4 RUN CAPACITOR

Run capacitor dapat memperbaiki effisiensi dengan mempertinggi atau memperbaiki faktor kerja dan menurunka amper. Menjalankan motor tanpa run capacitor yang tepat, dapat menurunkan kopel, faktor kerja, effisiensi, sedangkan ampernya naik. Run capacitor rusak dapat menyebabkan motor terbakar.

3.2.5 STARTING RELAY

Starting relay pada kompresor hermetik unit adalah suatu switch yang bekerja otomatis, berdasarkan magnit yang dibangkitkan untuk menghubungkan dan melepas hubungan listrik dari start capacitor atau lilitan bantu, setelah motor mencapai putaran penuh.

3.2.6 MOTOR LISTRIK UNTUK KOMPRESOR HERMETIK

Kompresor hermetik mempunyai motor listrik, dimana motor dan kompresor berada di dalam rumah yang tertutup rapat. Rotor dan motor menjadi satu dengan poros kompresor, maka jumlah putaran motor dan kompresor sama. Motor listrik satu phase untuk kompresor hermetik harus mempunyai starting kopel yang kuat dan effisiensi kerja yang baik. Motornya terutama mendapat pendinginan dari bahan pendingin yang dihisap dari evaporator, maka kompresor hermetik tidak boleh dijalankan untuk jangka waktu yang lama tanpa mendapat pendingin yang cukup

3.2.7 FAN MOTOR

Fan motor digunakan sebagai tenaga penggerak untuk memutar daun kipas atau blower untuk mengalirkan udara dingin dari evaporator dan untuk mendinginkan kondensor.

BAB IV

PRINSIP KERJA MESIN PENDINGIN

4.1 LEMARI ES (REFRIGERATOR)

Adalah suatu unit mesin pendingin dipergunakan dalam rumah tangga, untuk menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan pendingin di perlukan panas. Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah menguap pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari ruang pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan berlangsung dalam evaportor yang ditempatkan dalam ruang pendingin. Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi dingin seluruhnya.

4.1.1 Cara Kerja Instalasi Mesin Kulkas

Setelah ke dalam kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali dari silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju saringan, setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan. Adanya penahanan ini akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor. Sebagai akibatnya gas tersebut menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari pipa kapiler cairan tersebut terus ke evaporator dan terus menguap untuk menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap lagi ke kompresor. Demilian siklus kembali terulang.

4.1.2 Jenis Aliran Udara Pendingin

Jenis aliran udara pada lemari es ada 2 macam

1. Secara alamiah tanpa fan motor, di dalam lemari es udara dingin pada bagian atas dekat evaporator mempunyai berat jenis lebih besar. Dari beratnya sendiri udara dingin akan mengalir ke bagian bawah lemari es. Udara panas pada bagian bawah lemari es karena berat jenisnya lebih kecil dan di desak oleh udara dingin dari atas, akan mengalir naik ke atas menuju evaporator. Udara panas oleh evaporator didinginkan menjadi dingin dan berat lalu mengalir ke bawah lagi. Demikianlah terjadi terus menerus secara alamiah.
2. Aliran udara di dalam lemari es dengan di tiup oleh fan motor, lemari es yang memakai fan motor, dapat terjadi sirkulasi udara dingin yang kuat dan merata ke semua bagian dari lemari es. Udara panas di dalam lemari es dihisap oleh fan motor lalu dialirkan melalui evaporator. Udara menjadi dingin dan oleh fan motor di dorong melalui saluran atau cerobong udara, di bagi merata ke semua bagian dalam lemari es.

4.2 Air Conditioner (AC)

Air conditioner atau alat pengkondisi udara membantu manusia memberikan udara sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Air conditioner bentuknya lebih kecil dari lemari es, tetapi tenaga motor listrik sebagai penggerak yang diperlukan jauh lebih besar. Proses pendinginan yang harus dilakukan yaitu untuk menyejukkan udara dalam suatu ruangan luas atau kamar, adalah jauh lebih lebih besar dari pada lemari pendingin atau kulkas. Secara umum dapat dibedakan menjadi 2 jenis :

1. AC Window/ Jendela
2. AC Split

4.2.1 Prinsip Kerja AC

Prinsip kerja AC dapat dibagi 3 bagian :

1. Kerja bahan pendingin, Setelah ke dalam kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali dari silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju saringan, setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan. Adanya penahanan ini akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor. Sebagai akibatnya gas tersebut menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari pipa kapiler cairan tersebut terus ke evaporator dan terus menguap untuk menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap lagi ke kompresor. Demilian siklus kembali terulang.
2. Kerja Aliran Udara, kerja aliran udara ada 2 bagian yang terpisah yaitu : bagian muka atau bagian depan dan bagian belakang atau bagian yang panas. Bagian depan bagian dari evaporator merupakan bagian dingin, dimana fan menghembuskan udara meniup evaporator sehingga udara yang keluar dari bagian depan udara dingin. Sedangkan bagian belakang fan meniup kondensor untuk mendinginkan sehingga udara yang keluar udara panas dari kondensor.
3. Kerja Alat-alat Listrik, Alat-alat listrik dari AC adalah bagian-bagian yang paling banyak variasinya dan paling banyak menimbulkan gangguan-gangguan. Pada prinsipnya dapat dibagi dalam 2 bagian : fan motor dan kompresor dengan alat – alat pengaman dan pengaturnya.
sumber http://bemteunnes.wordpress.com

Tightening torques volvo FH 16 C

Tightening torques group 20
M6 standard bolt 8.8..... 10±1,5 Nm
M8 standard bolt 8.8..... 24±4 Nm
M10 standard bolt 8.8..... 48±8 NM
M12 standard bolt 8.8..... 85±15 Nm
M14 standard bolt 8.8..... 140±25 Nm
M16 standard bolt 8.8..... 190±35 Nm
Torque and angle tightened/yield limit tightened bolts
8.8..... should not be refitted
10.9..... can be refitted
12.9..... can be refitted

Front engine mounting, cylinder block..... 275±45 Nm 
Front engine mounting, front mounting pad
normal and hard road surface..... 140±25 Nm
very hard road surface..... 160±25 Nm
Front engine pad, cross member..... 80±15 Nm
Rear engine mounting, flywheel housing..... 275±40 Nm
Rear engine mounting, rear engine pad:
stage 1..... 190±10 Nm
stage 2..... 255±37 Nm
Note: Cross-tighten the bolts.
Rear engine pad, frame..... 140±25 Nm
Main bearing cap
stage 1..... 300±20 Nm
stage 2..... 120±5° Angle of tightening
Connecting rod cap
stage 1..... 20±3 Nm
stage 2..... 60±5 Nm
stage 3..... 90°±5° Angle of tightening


Reinforcement frame Note: 
Tighten the bolts in the order shown in the illustration 
step 1..... 65±5 Nm step 2..... 90°±5° Angle of tightening
Flywheel Note: Make sure the flange is dry and clean Note: Tighten the bolts in the order shown in the illustration.
 step 1..... 60±5 Nm step 2..... 120±10° Angle of tightenin
Flywheel casing
step 1: Tighten all M14 bolts..... 160±20 Nm
step 2: Tighten all M10 bolts..... 48±8 Nm
step 3: Tighten all M8 bolts..... 24±4 Nm 
Note: Apply silicone as shown in the illustration. 
Vibration damper..... 90±10Nm 
Note: Tighten the bolts in the order shown in the illustration.
 The vibration damper's 8.8 bolts may not be reused. 
Timing gear plate Bolts 1-27..... 28±4 Nm Bolt 28..... 60±8 Nm
Note: Apply silicone and tighten the bolts in the order shown in the illustration. 
Timing gear cover, upper..... 24±4 Nm
Apply silicon and tighten the bolts as shown in the illustration
Cover, crankshaft seal
Step 1: Tighten all bolts by hand.
Step 2: Tighten bolts 2 and 7..... 24±4 Nm
Step 3: Tighten the remaining bolts..... 24±4 Nm
Note: Apply silicone as shown in the illustration. 
Valve cover..... 25±3 Nm
Note: Tighten the bolts in the order shown in the illustration.
 
Oil cooler, cover..... 24±4 Nm
C ylinder head

Note: The cylinder head must be fitted according to instructions, see 21124-1 Cylinder head installation group 21

stage 1..... 100 +10/–0 Nm

stage 2..... 90°±5° Angle of tightening
stage 3..... 90°±5° Angle of tightening 

Lock nut, valve adjustment screw (inlet)..... 60°±5° Angle of tightening1

Lock nut, valve adjustment screw (exhaust, EPG)..... 60°±5°Angle of tightening1


Lock nut, valve adjustment screw (exhaust, VEB)..... 45° +0/–10° Angle of tightening1

 

1

after contact

Note: Tighten bolts in steps to ensure that the rocker arm shaft is screwed home without bending.


Step 1
Tighten bolts 1-7..... 15±3 Nm
Step 2
Angle tighten bolts 1-7..... 90°±5°Angle of tightening
Step 3
Tighten bolts 8-14. Begin with bolt 11..... 100±10 Nm
Step 4
Tighten bolts 15-21..... 50±5 Nm
Step 5
Angle tighten bolts 15-21..... 120°±5° Angle of tightening
step 6
Loosen bolts 8-14..... -
Step 7
Tighten bolts 8-14..... 50±5 Nm
Step 8
Angle tighten bolts 8-14..... 120°±5° Angle of tightening




1. Drive gear, crankshaft..... see flywheel
  2. Idler gear, outer bull gear Tighten in the order shown in the illustration.
 step 1..... 45±5 Nm
step 2..... 90°±5° Nm
3. Idler gear, adjustable Tighten the bolts in the order shown in the illustration.
 step 1..... 35±4Nm
step 2..... 120°±5° Angle of tightening
4. Drive gear, camshaft Tighten the bolts in the order shown in the illustration.
 step 1..... 45±5 Nm 
step 2..... 90°±5 Angle of tightening
5. Drive gear, steering servo and fuel feed pump ..... 100±10 Nm  
6, Drive gear, air compressor..... 200 +50/–0 Nm 
Note: Tighten the bolts in the order shown in the illustration 
Oil sump..... 24±4 Nm
Oil pump step 1..... 35±3 Nm step 2..... 90°±5° Angle of tightening 
Oil pressure pipe Step 1:..... Tighten to zero play. Step 2: pipe diam. 12 mm..... 80±10 pipe diam. 22 mm..... 170±10 pipe diam. 18 mm..... 110±10 pipe diam. 28 mm..... 200±10 pipe diam. 20 mm..... 130±10 
Oil cooler, retaining bolts..... 27±4 Nm
First tightening stage 1..... 20±5 Nm 
stage 2..... 180°±5° Angle of tightening Loosen the retaining yoke screw before the second tightening. 
Second tightening stage 1..... 20±5 Nm 
stage 2..... 60°±5° 
Angle of tightening Fixing yoke, unit injector (re-use of copper sleeve) 
stage 1..... 20±5 Nm
stage 2..... 60°±5° Angle of tightening
Nut, electrical connector, unit injectors..... 1,5±0,5 Nm 
Fuel pump-steering servo pump..... 25±2 Nm
Inlet pipe..... 24±4 Nm Note: Apply silicone as shown in the illustration
 Plug, M10..... 20±3 Nm 
Pressure/temperature sensor, boost air..... 12±2 Nm
  Exhaust manifold:
Step 1 Tighten bolts 1 to contact (max 10 Nm)
 Step 2 Tighten bolts 2 to contact (max 10 Nm) 
Step 3 Tighten bolts 3 ..... 52±4 Nm

Tighten bolts 2 ..... 52±4 Nm
Step 3 Tighten bolts 4 ..... 52±4 Nm
Step 3 Tighten bolts 1 ..... 52±4 Nm

Step 3 Control valve (VEB)..... 20±3 Nm

PRINSIP DASAR MOTOR DIESEL



PRINSIP MOTOR DIESEL DAN BENSIN 

 

1.Motor diesel

 

Udara yang masuk ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperatur yang tinggi. Bahan bakar ( fuel ) diinjeksikan dan  dikabutkan ke dalam ruang bakar. Sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran dengan udara.

 

2.         Motor Bensin.

Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam carburator, terhisap ke                                          dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan                                        temperatur tertentu. Pada akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi      pembakaran.

 MOTOR 4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH.

   1.         Prinsip Kerja Motor Diesel 4 Langkah.

 Gbr. I - 3.Prinsip kerja motor diesel 4 langkah.

 a.  Langkah hisap ( intake stroke ).

            Piston bergerak dari Titik Mati Atas ( TMA ) ke Titik Mati Bawah ( TMB ).                 Intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup, udara murni masuk ke  dalam silinder melalui intake valve.                    

b.         Langkah kompresi ( Compression stroke ).

           Udara yang berada di dalam silinder dimampatkan oleh piston yang                                bergerak dari Titik Mati Bawah ( TMB ) ke Titik Mati Atas ( TMA ), dimana                             kedua valve intake dan exhaust tertutup. Selama langkah ini tekanan naik                                    30 - 40 kg/cm2 dan temperatur udara naik 400 - 500 derajat celcius.

c.         Langkah Kerja ( power stroke ).

 Pada langkah ini, intake valve dan exhaust valve masih dalam keadaan  tertutup, partikel - partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh nozzle  akan bercampur dengan udara yang mempunyai tekaan dan suhu tinggi,  sehingga terjadilah pembakaran yang menghasilkan tekanan dan suhu    tinggi. Akibat dari pembakaran tersebut, tekanan nak 80 ~ 110 kg/cm2 dantemperatur menjadi 600 ~ 900 derajat celcius.

 

d.         Langkah buang ( exhaust stroke ).

            Exhaust valve terbuka sesaat sebelum piston mencapai titik mati bawah                          sehingga gas pembakaran mulai keluar. Piston bergerak dari TMB menuju TMA mendorong gas buang keluar seluruhnya.                         

Kesimpulan : Empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank                            shaft, menghasilkan satu kali pembakaran.

 2 Langkah Kerja Motor 2 Langkah.

 Pada dasarnya prinsip kerja motor bensin dan diesel adalah sama, proses intake, compresi, power, exhaust dilakukan secara lengkap dalam 2 langkah  ( upward dan downward ) piston

a.         Langkah psiton ke atas ( Upward stroke ).

            Piston bergerak ke atas dari TMB menuju TMA, campuran udara dan bahan bakar masih mengalir ke dalam silinder melalui saluran  ( scavenging passage ). Sebaliknya gas hasil pembakaran secara terus  menerus dikeluarkan sampi lubang exhaust tertutup. Saat lubang   exhaust ditutup oelh gerakan piston yang menuju TMA, campuran udara                                    dan bahan bakar ditekan, sehingga tekanan dan temperaturnya naik.   Pada saat itu, lubang intake terbuka pada akhir langkah kompresi  sehingga udara segar terhisap masuk ke dalam crank case.                                           

 B        Langkah Piston ke bawah ( Downward stroke ).

          Campuran udara dan bahan bakar yang termampatkan diberi percikan                             bunga api dari busi yang menyebakan terjadinya pembakaran sehingga   tekanan dan temperatur diruang bakar naik. Dan piston terdorong kearah  titik mati bawah. Pada akhir langkah piston, lubang exhaust terbuka dan  gas hasil pembakaran mulai keluar, yang diikuti oleh pembakaran  scavenging passage, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang                 berada di crank case masuk ke dalam silinder.

Kesimpulan : dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft                                       menghasilkan satu kali tenaga.

 C.        RUANG PEMBAKARAN.

     Ruang pembakaran adalah ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah                    silinder head, permukaan atas silinder block dan permukaan atas silinder, saat piston berada di titik mati atas ( TM A

Ada bermacam - macam tipe ruang bakar sesuai dengan bentuk ruang bakar,  letak valve intake, exhaust dan busi dengan tujuan agar diperoleh thermal  efficiency yang maksimal.

   Umumnya, klasifikasi berikut ini disesuaikan dengan letak intake valve dan                     exhaust valve.     continnue..........!!????

SABUK PENGAMAN


CARA MENGUNAKAN SABUK PENGAMAN


Penggunaan sabuk pengaman yang benar adalah dengan menyilangkan sabuk  pada bagian tubuh yang paling tahan menahan baenturan pada saat terjadi kecelakaan yanni tulang pinggul atau pangkal paha dan tulang bahu.
      saat ini sabuk penggaman dengan tiga titik dinilai paling efektif untuk meminimalisir kerusakan organ tubuh pada saat terjadi kecelakaan.
silangkan sabuk tepat melintas ditulang bahu anda.tidak lebih tinggi atau rendah
jika dilegkapi dengan heigth adjuster sesuaikan dengan postur tubuh anda hingga pas dan nyaman
ditulang bahu
posisikan sabuk melintang dibawah pusar,menyentuh dipangkal paha dan melintas di tulang pinggul hal ini sangat penting untuk semua orang yang mengendarai mobil.
  •  PERHATIAN
  • jangan melingkarkan sabuk pengaman di atas pusar, perut kita adalah bagian tubuh yg tak mampu menerima benturan.
  • menurut national highwaytrfic and safetyadministrasion (NHTSA) sabuk pengaman hanyamengurangi resiko kematatian penumpang hanya 50% saja.
  • periksa umur sabuk pengaman pada label kain yang terdapat pada ujung sabuk .
  • selalu gunakan sabuk pengaman sebelum mobil jalan.
 PENGECEKAN SABUK
  • periksa sabuk denga cara menyentakkan sabuk.
  • model lain menggunakan pendulum yang hanya aktif saat menerima gaya.

periksa cairan kendaraan



MACAM MACAM CAIRAN

Tak ubahnya seperti tubuh kita kendaraanpun butuh cairan untuk mendukung
setiap fungsinya secara optimal.
sebagian membutuhkan penggatian, sebagian membutuhkan penambahan.
hal yang paling penting adalah melakukan penggecekan secara rutin sehingga kerusakan parah dapat di hindarkan dan biaya maintenance dapat ditekan.lakukan hal hal yg mungkin dapat kita lakukan sesuai dg buku petunjuk kendaran/service manual
.

oli mesin

  • periksa kondisi oil level setiap hari sekali /setiap kita akan menghidupkan kendaraan kita pada pagi hari.
  • ganti setiap 5000 km atau sesuai buku petunjuk kendaraan
  • ganti saringan oli mesin setiap 10,000 km atau sesuai service manual kendaraan.
Air radiator
  • check ketinggian air pada resevoir
  • tambahkan air radiator apabila air berkurang sampai batas max pada reservoir/tangki pengisian
  • jika air berkurang secara konsisten periksa adanya kebocoran.
  • gunakan selalu air yang bersih untuk mengisi air radiator untuk mencegah terjadinya kebuntuan pada radiator yang dapat mengakibat kan mesin menjadi panas/over heat.
AIR ACCU
  • check permukaan air level accu secara berkala apabila air berkurang sampai batas  minimum segera tambahkan dengan air tambah khusus untuk accu sampai batas maximum
  • bersihkan kepala accu apabila terdapat korasi bersihkan dengan menggunakan air panas
  • bersihkan lubang penutup accu agar pengguapan berjalan lancar
  • lepas terminal accu apabila mobil tidak dipakai dalam waktu yang lama

Aman di jalan


AMAN DI JALAN

S
ebelum kita melakukan perjalanan dg kendaraan kita hal hal yang wajib kita perhatikaan adalah
komponen yang langsung berhubungan dengan faktor keselamatan kita dijalan yaitu kondisi ban karena ban adalah satu satu nya yg berhubunagan langsung dengan permukaan jalan tanpa ban yg berfungsi optimal maka keselamatan terusik dan bahaya mengintai maka dari itu disini saya akan berbagi dg anda hal hal apa yang perlu di perhatikan dg barang bulat ini.

  • selalu periksa tekanan ban pada saat kondisi dingin.
  • ada beberapa ban tidak terlihat kempis meskipun tekanan berkurang,gunakan pengukur tekanan banyang akurat dan presisi untuk mengetahui tekan ban yg sesungguhnya.
  • sesuaikan tekanan ban dg yg di rekomendasiksn oleh pabrikhal ini dapat dilihat pada buku manual atau stiker pada kendaraan.
  • tekanan udara kurang berpotensi pada ban pecahyang berakibat kecelakan fatal.
  • tekanan ban yg berlebihmembuat keausan ban tidak merata
  • saat temperatur naik tekanan angin biasanya ikut naik 2 sampai 3 psi.
  • perhatikan tingkan keausan ban dg tread wear indicator.( twi).
TIP PERAWATAN BAN
  • patuhi batas kecepatan yg tertera di kode ban.
  • hindari ban selip pada awal start berhenti maupun menikung.
  • jangan melebihi daya angkut kendaraan.
  • lakukan rotasi ban tiap 10,000 km termasuk menggunakan ban serep.